Thursday, May 31, 2007

Galery of AGF Cianjur Opening

Selamat Datang di Restoran Ayam Goreng Fatmawati-Cianjur

Persiapan Pembukaan (Di dalam lagi pada training tuh)


Romantis Banget, Ibu Risma (owner) sedang menyuapi suaminya


Beserta udangan


Sambutan dari Dirut PT. AGFI


Ceremonial


Terima kasih Bpk. Polisi atas kehadirannya


Aparat pemerintahan juga, hatur nuhun


Ust. Umar, terima kasih atas tausiah dan do'a-nya


Kacapi Suling (kabarnya group ini pemecah rekor MURI)


Ibu Nani dan Neng Mutia Intan, management restoran


Barisan muda, siap melebarkan sayap Fatmawati


Sebelum mulai lagi kerja, pose dulu ah...


The Winning Team


Kami (PT. AGFI) dukung penuh untuk kemajuan bersama

Selamat & Sukses Ayam Goreng Fatmawati Cianjur

Hari Rabu, 30 Mei 2007 jadi hari pulang kandang bagi "Ayam Goreng Fatmawati". Kenapa dikatakan demikian? Karena tepat pada hari itu Restoran "Ayam Goreng Fatmawati" dibuka di Cianjur, tempat Ibu Hj. Fatmawati sang pelopor "Ayam Goreng Fatmawati" menghabiskan masa kecil sampai dewasa di Cianjur. Setelah berkembang di Jabodetabek, Cilegon, Purwakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Batam dengan 58 outlet, akhirnya outlet ke-59 kembali ke Cianjur, Jl. Raya Bandung No. 256, Depan Jembatan Timbang Rawabango Cianjur.

Masyarakat Cianjur ternyata sudah menantikan pembukaan restoran ini. Mulai dari kepala Desa Bojong, lokasi dimana restoran berdiri, rengrengan Muspika Kecamatan Karang Tengah, Muspida Kabupaten Cianjur, Pimpinan Instansi-instantsi pemerintah dan bank dan masih banyak pihak yang turut mendukung dibukanya restoran Ayam Goreng Fatmawati di Cianjur.

Ustadz Umar, sebagai pimpinan Majelis Al-Ihya Cianjur berkesempatan memberikan tausiah untuk mengingatkan semua pihak, terutama pemilik dan pengelola restoran agar rumah makan ini menjadi berkah bagi semua kalangan. Dari obrolan dengan beberapa tokoh masyarakat Cianjur, ternyata mereka banyak berharap dengan dibukanya restoran Ayam Goreng Fatmawati akan menjadi daya tarik baru bagi berkembangnya perekonomian Cianjur. Beberapa Bank bahkan sudah sejak jauh hari mendaftarkan diri menjadi customer rutin untuk karyawannya.

Generasi muda merupakan tumpuan harapan bagi berkembangnya perekonomian, termasuk di PT. Ayam Goreng Fatmawati Indonesia sebagai franchisor Ayam Goreng Fatmawati. Peremajaan yang dilakukan terhadap susunan pengurus PT. AGFI di awal Januari 2007 lalu berdampak baik. Lebih fresh, motivasi tinggi, innovasi, dan tentunya pandangan jauh ke depan.

Selamat untuk Ibu Risma, Neng Mutia Intan, Ibu Nani dan rengrengan management Ayam Goreng Fatmawati Cianjur, semoga bisnis ini memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat ; owner, karyawan, customer dan pihak lainnya, menjadi berkah untuk semuanya. Amin
 

Wednesday, May 16, 2007

Apakah Daging Gandik itu?



Gandik atau lebih dikenal dengan nama Silver Side adalah bagian paha belakang sapi terluar dan paling dasar, bentuknya seperti tabung gitu, bulat dan panjang dengan ujung yg melancip. Banyak yang sering tertukar dengan menyamakannya dengan Daging Paha Depan atau Shank. Biasanya daging ini digunakan untuk membuat dendeng balado atau abon sapi

Sedangkan daging sapi paha depan atau dikenal juga sebagai chuck adalah bagian daging sapi yang berasal dari bagian atas paha depan. Ciri daging ini adalah berbentuk potongan segiempat dengan ketebalan sekitar 2-3 cm, dengan bagian dari tulang pundak masih menempel ke bagian paha sampai ke bagian terluar dari punuk. Biasanya daging ini digunakan untuk membuat bakso.

Ada beberapa pembagian bagian-bagian daging yang digunakan dalam masakan, sebagai berikut :
1. Daging punuk ( blade ) - Empal, semur, sop, kari, abon dan rendang.
2. Daging paha depan ( chuck) - Empal, semur, sop, kari, abon dan rendang.
3. Daging lemusir (cub roll) - Bistik, sate, rendang, empal, sukiyaki.
4. Has luar ( sirloin) - Bistik, roll.
5. Has dalam ( fillet) - Grill, steak, sate, sukiyaki.
6. Penutup + tanjung (Top side + Rump) - Bistik, empal, rendang, dendeng, baso, abon.
7. Pendasar + Gandik ( Silver side) - Bistik, rendang, empal, dendeng, baso, abon
8. Daging Kelapa ( Inside) - Cornet, sate, daging giling, sop, rawon.
9. Sengkel ( Shank) -- Semur, sop, rawon, empal.
10. Samcan ( Flank) - Cornet, sate, daging giling, sop, rawon.
11. Daging iga ( Rib meat) - Cornet, roll, rawon, sop, roast.
12. Sandung lamur ( Brisket) -- Cornet, roll, rawon, sop, roast.


Tuesday, May 8, 2007

Ulang Tahun di BTM


Senin, 7 Mei 2007 teman ada yang mo traktir orang sekantor, sekalian "NoMat" ya....! katanya. Kontan teman2 yang lain bilang Setujuuuuuuu.....!!! Gratisan sih. Sekitar jam 5 sore mulailah kami beranjak dari kantor dengan tujuan salah satu pusat perbelanjaan yang mempunyai view yang bagus, foodcourt yang nyaman dan beragam dan juga tentunya ada 21 disana. Tiba di foodcourt mata kami langsung celingukan, lihat2, pilih2 outlet mana yang akan menjadi sasaran. Ada yang pilih sate, ada yang pilih masakan padang (maklum orang Padang tulen :D) ada juga yang hanya pesen nasi goreng dan mie goreng.
Lain lagi dengan saya yang pada saat itu datang dengan calon istri :). Karena capek seharian "jalan2" di Jakarta untuk mengadu nasib, ditambah lagi menu makan siang kami di salah satu restoran di Jakarta kurang memuaskan (hanya minumannya/cincau yang lumayan enak) maka kami berniat untuk makan besar di jadwal makan tersebut. Ayam Goreng Fatmawati menjadi pilihan kami saat itu. Tetapi sayang, ayam yang menjadi menu utamanya sudah habis. "Ayamnya habis, mau makan ayam di outlet yang lain aja?" tanya saya ke calon istri. Kontan dia menjawab, yang ada di Fatmawati aja lah, Cumi, Udang, Sayur Asem, Bakwan Jagung + lalap & sambal.
Tidak salah pilihannya, setelah kekecewaan makan siang di Jakarta akhirnya terobati dengan menu yang luar biasa nikmat dari Ayam Goreng Fatmawati. Tekstur cumi-nya lembut banget, kalau di restoran lain biasanya agak alot. Asam-Manis-nya udang goreng bikin seger, apa lagi ditambah sayu asemnya. Pohpohan dan terong sangat pas dengan sambal terasinya. Selesai makan, Shooter sudah diputar beberapa menit yang lalu. Kamipun bergegas, takut ketinggalan ceritanya :D. kan ga seru kalo nonton ga dari awal. Terima kasih Ririn, semoga semua ini jadi dio'a yang baik. Makan malan dan nomatnya asyik banget. Lepas deh.... kepenatan hari senin. Besok balik lagi ke kantor ya........

Saturday, May 5, 2007

Sayur Asem, Suegeerrrr


Sayur asem adalah masakan sejenis sup sayur yang khas Indonesia. Ada banyak variasi sayur asem seperti sayur asem Jakarta (variasi dari orang Betawi di Jakarta), sayur asem Sunda, sayur asem kangkung (variasi yang menggunakan kangkung), sayur asem ikan asin (dengan ikan asin, biasanya ikan gabus (Channa striata)), dan lain-lain.

Bahan-bahan yang sering digunakan adalah kacang tanah, nangka muda, melinjo, sayur, labu siam, kacang panjang, dan asam jawa. Sering juga digunakan jagung manis dalam masakan ini.

Rasa masakan yang manis dan asam ini sangatlah menyegarkan dan cocok jika dipadukan dengan lauk kering lainnya seperti ikan goreng dan lalapan. Sering juga masakan ini disajikan dengan sambal.

Masakan ini masih menyerupai tom yam, yang merupakan masakan Thailand, walau sayur asem lebih menggunakan sayur-sayuran daripada makanan laut.

Bagaimana cara memasaknya? Gampaaaang, nih ada bocorannya dari "Dapur Bunda"
Sayur Asem Sunda

Bahan:
2 L air
100 gr tetelan, potong dadu
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, geprek
Melinjo, secukupnya
Kacang tanah, secukupnya
Daun melinjo, secukupnya
Kacang panjang, potong2
Labu siam, potong dadu

Bumbu Halus:
5 siung bawang merah
2 bh bawang putih
3 bh cabai merah
1 sdt terasi
3 sdm garam
2 sdm gula merah
5 sdm air asam jawa

Cara Membuat:

Rebus air sampai mendidih.
Masukkan tetelan, dan garam, rebus sampai empuk.
Masukkan daun salam, lengkuas, dan bumbu halus, aduk rata sampai mendidih.
Masukkan melinjo, dan kacang tanah. Rebus sampai empuk
Masukkan daun melinjo, kacang panjang, dan labu siam
Angkat setelah sayur matang dan bumbu meresap, sajikan hangat.